SURABAYA ....

akhirnya punya kesempatan nulis disela jam kantor, mumpung lagi ga ada kerjaan (haha) , sdikit cerita dari pengalaman saya beberapa minggu terakhir ini.

Dari awal bulan mei saya mulai bekerja di salah badan milik pemerintah yang bergerak dibidang perencanaan dan pembangunan kota. Bekerja di tempat ini membuat saya jadi banyak tahu tentang perkembangan, daerah, dan keluhan masyarakat Surabaya. Pekerjaan saya menuntut untuk bisa terjun langsung ke lokasi dan membuat laporan serta anggaran untuk perbaikan-perbaikan yang mereka ( re: masyarakat) inginkan.  Contoh masalah yang sering dikeluhkan antara lain perbaikan jalan, banjir yang terus menerus, perbaikan saluran dan masih banyak lagi dan setelah sebulan bekerja disini saya jadi tau, yah inilah kotaku dengan segala permasalahannya

untuk sekarang ini saya mendapat tugas untuk mensurvey tentang keluhan para “supir angkot”. Keberadaan angkot atau yang lebih dikenal Bemo dikota Surabaya memang sekarang semakin memprihatinkan, seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi dan begitu mudahnya mendapatkan kredit untuk membeli sepeda motor membuat “Angkot” jadi ditinggalkan penumpangnya. Kalau dulu kebanyakan orang mulai dari para pekerja, anak sekolah, mahasiswa menjadikan angkot sebagai salah satu moda transportasi yang bisa diandalkan tapi sekarang peran angkot hanya sebagai pengumpan kecil dan membuat kemacetan di kota ini.

kalau menurut pendapat saya pribadi merasa kehadiran angkot yang sekarang benar-benar membuat kesal, karna mereka (angkot) selalu berhenti seenaknya dan berjalan pelan dan itu membuat Surabaya menjadi lebih macet, selain itu kondisi terminalnya pun kumuh, bau tak sedap, kotor dan karna alasan itulah membuat saya lebih memilih untuk mengendarai sepeda motor.

Tapi setelah saya melakukan survey dan berdekatan dengan para Sopir angkot yang ada di Surabaya, perasaan saya jadi terhenyak, sebuah petikan dari wawancara yang saya lakukan dengan beberapa sopir

“ kita juga ingin melayani penumpang dengan cepat, tapi gimana lagi.. sekarang ini penumpang semakin berkurang, jadi kami melambatkan angkot kami agar kami mendapatkan penumpang.”

“ begitu banyaknya sepeda motor, membuat kami kalah bersaing .. coba mbak bayangkan untuk naek angkot sebulan bisa menghabiskan kira’ 300rb , dan kalo dipikir logika sayanpun lebih membeli untuk bisa mengkredit motor."

“ penghasilan kamipun sekarang bisa menjadi minus, karna sepinya penumpang dan uang kami habis terpakai untuk membeli bensin.”

“ siapa si yg ga mau meremajakan angkot dan membuatnya lebih bagus atau enak dilihat tapi drmana kami mendapatkan uang untuk melakukan itu semua padahal uang yang kami dapatkan hanya segini..


"dulu kami memiliki banyak unit dan sekarang semakin berkurang, bahkan mungkin bisa dipastikan lyn ini akan gulung tikar karna sepinya penumpang."

Serentak air mataku terjatuh tanpa kuperintah, begitu miris mendengarkan apa yang mereka ungkapkan, cerita dan kisah mereka membuatku miris, mungkin slama ini aku hanya melihat dari sisi pandangku saja tapi setelah wawancara itu membuat saya tersadar, mereka juga ingin perbaikan, perubahan yang baik untuk moda transportasi yang ada di Surabaya tapi apa yang bisa mereka lakukan tanpa turun tangan pemerintah ?? untuk biaya hidup saja susah, bagaimana kami bisa membeli mobil yang baru dan mengikuti perda. Dan sekarang yang bisa saya lakukan hanya bisa mencatat keluh kesah mereka dalam sebuah kertas survey dan tak bisa menjanjikan apa-apa untuk mereka. 

Tragis memang, tapi itu resiko dari pekerjaan, saya hanyalah bawahan, tak berhak dan tak punya wewenang dengan menjanjikan harapan-harapan untuk mereka. Bahkan seorang supir berceletuk, “rasanya kami sudah tak berani berharap apa-apa untuk kemajuan angkot ini..”

Yeaaah skali lagi saya ga bisa bilang apa-apa, hanya berusaha menjadi pendengar yang baik dan mencatat semua unek-unek yang selama ini ada di benak mereka, dan saya benar-benar berharap akan ada kemajuan yang berarti untuk masa depan “angkot” atau untuk kemajuan moda transportasi yang ada dikota Surabaya dan semoga survey yang saya lakukan beberapa waktu terakhir ini benar-benar dilihat dan bukan hanya sekedar menjadi survey yang datanya dicatat lalu terbuang begitu saja. Semoga aka nada solusi yang terbaik untuk masalah ini, ibu walikota saya percaya padamu pasti akan ada perubahan.


wajah angkot "BEMO" di surabaya






another notes ::
Selamat HUT kota Surabaya yang ke 718 , umurmu tak lagi muda dan saya yakin aka nada berbagai macam masalah yang akan datang semoga makin DEWASA dalam menyikapinya dan menyelesaikannya, smoga makin ada perubahan ke arah yang lebih baik…..




i love you kotaku SURABAYA….
be sparkling, go green and clean always..

- celoteh arek suroboyo-

Komentar

Postingan Populer